Jajaran Ulama dari kalangan Habaib menyerukan Ahlul Bait Rasulullah untuk tidak memperturuti hawa nafsu mereka. Karena Perayaan yang mereka sebut dengan Maulid Nabi dengan dalih Cinta Rasul, dan berbagai acara yang menyelisih syari’at, yang secara khusus dimeriahkan/ diperingati oleh sebagian anak keturunan Nabi yang mulia ini jelas merupakan sebuah penyimpangan, dan tidak sesuai dengan Maqasidu asy-Syar’I al-Muthahhar (tujuan-tujuan syari’at yang suci) untuk menjadikan ittiba’ (mengikuti) kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai standar utama yang dijadikan rujukan oleh seluruh manusia dalam segala sikap dan perbuatan (ibadah) mereka.
Dalam sebuah pernyataan yang dilansir ” Islam Today “, para Habaib berkata, “Bahwa Kewajiban Ahlul Bait (Keturunan Rasulullah) adalah hendaklah mereka menjadi orang yang paling yang mulia dalam mengikuti Sunnah Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam, mengikuti petunjuknya, dan wajib atas mereka untuk merealisasikan cinta yang sebenarnya (terhadap beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, red.), serta menjadi manusia yang paling menjauhi hawa nafsu. Karena Syari’at Islam datang untuk menyelisihi penyeru hawa nafsu, sedangkan cinta yang hakiki pasti akan menyeru Ittiba’ yang benar.
Mereka (Para Habaib) menambahkan, “Di antara fenomena yang menyakitkan adalah terlibatnya sebagian anak-cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang mulia (Ahlul Bait) dalam berbagai macam penyimpangan syari’at, dan pengagungan terhadap syi’ar-syi’ar yang tidak pernah dibawa oleh al-Habib al-Mushtafa Shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan di antara syiar-syiar tersebut adalah bid’ah peringatan Maulid Nabi dengan dalih cinta.
Para Habaib menekankan dalam pernyataannya, bahwa yang membuat perayaan tersebut sangat jauh dari petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah karena hal itu dapat menyebabkan pengkultusan terhadap beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam yang beliau sendiri tidak membolehkannya, bahkan tidak ridho dengan hal itu. Dan lainnya adalah bahwa peringatan tersebut dibangun di atas Hadits-hadits yang bathil dan aqidah-aqidah yang rusak. Telah valid dari Rasulullahu shallallahu ‘alaihi wasallam akan pengingkaran terhadap sikap-sikap yang berlebihin seperti ini, dengan sabdanya:
Janganlah kalian mengkultuskan aku seperti pengkultusan orang-orang nasrani terhadap putra maryam. (HR. al-Bukhari)
Sedangkan seputar adanya preseden untuk perayaan-perayaan seperti itu pada as-Salafu ash-Shalih, Para Habaib tersebut mengatakan,
“Bahwa perayaan Maulid Nabi merupakan ibadah/ amalan yang tidak pernah dilakukan dan diperintahkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, dan tidak pernah pula dilakukan oleh seorangpun dari kalangan Ahlul Bait yang mulia, seperti Ali bin Abi Thalib, Hasan dan Husein, Ali Zainal Abidin, Ja’far ash-Shadiq, serta tidak pernah pula diamalkan oleh para Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam “Radhiyallahu ‘anhum ajma’in- begitu pula tidak pernah diamalkan oleh seorang pun dari para tabi’in.
Para Habaib tersebut mengatakan kepada Ahlul Bait, Wahai Tuan-tuanYang terhormat! Wahai sebaik-baiknya keturunan di muka bumi, sesungguhnya kemulian Asal usul (Nasab) merupakan kemulian yang diikuti dengan taklif (pembebanan), yakni melaksanakan sunnah Rasululullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan berusaha untuk menyempurnakan amanahnya setelah sepeninggalnya dengan menjaga agama dan menyebarkan dakwah yang dibawanya. Dan karena mengikuti apa yang tidak dibolehkan oleh syari’at tidak mendatangkan kebenaran sedikitpun, bahkan merupakan amalan yang ditolak oleh Allah Ta’ala, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
Barangsiapa mengada-adakan sesuatu yang baru di dalam urusan (agama) kami ini yang bukan termasuk di dalamnya, maka ia tertolak. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Berikut ini adalah teks pernyataannya:
Risalah untuk Ahlul Bait (Anak-Cucu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam) tentang Peringatan/ perayaan Maulid Nabi.
Di antara Prinsip-prinsip yang agung yang berpadu di atasnya hati-hati para ulama dan kaum Mukminin adalah meyakini (mengimani) bahwa petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah petunjuk yang paling sempurna, dan syari’at yang beliau bawa adalah syari’at yang paling sempurna, Allah Ta’ala berfirman:
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu. (QS. Al maidah:3)
Dan meyakini (mengimani) bahwa mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan keyakinan atau tanda kesempurnaan iman seorang Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Tidak sempurna iman salah seorang di antara kamu sehingga aku lebih dia cintai dari ayahnya, anaknya, dan semua manusia. (HR. al-Bukhari & Muslim)
Beliau adalah penutup para nabi, Imam orang-orang yang bertaqwa, Raja anak-cucu Adam, Imam Para Nabi jika mereka dikumpulkan, dan Khatib mereka jika mereka diutus, si empu Tempat yang Mulia, Telaga yang akan dikerumuni (oleh manusia), si empu bendera pujian, pemberi syafa’at manusia pada hari kiamat, dan orang yang telah menjadikan umatnya menjadi umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, Allah Ta’ala berfirman:
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. al-Ahzab: 21)
Dan di antara kecintaan kepada beliau adalah mencintai keluarga beliau (Ahlul Bait/ Habaib), Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Aku mengingatkan kalian kepada Allah pada Ahlu Bait (keluarga)ku. (HR. Muslim).
Maka Kewajiban keluarga Rasulullah (Ahlul Bait/ Habaib) adalah hendaklah mereka menjadi orang yang paling yang mulia dalam mengikuti Sunnah Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam, mengikuti petunjuknya, dan wajib atas mereka untuk merealisasikan cinta yang sebenarnya (terhadap beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, red.), serta menjadi manusia yang paling menjauhi hawa nafsu. Karena Syari’at datang untuk menyelisihi penyeru hawa nafsu, Allah Ta’ala berfirman:
Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS. An-Nisa’: 65)
Sedangkan cinta yang hakiki pastilah akan menyeru Ittiba’ yang benar. Allah Ta’ala berfirman:
Katakanlah:”Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali ‘Imran: 31)
Tidak cukup hanya sekedar berafiliasi kepada beliau secara nasab, tetapi keluarga beliau (Ahlul bait) haruslah sesuai dengan al-haq (kebenaran yang beliau bawa) dalam segala hal, dan tidak menyalahi atau menyelisinya.
Dan di antara fenomena menyakitkan adalah orang yang diterangi oleh Allah Ta’ala pandangannya dengan cahaya ilmu, dan mengisi hatinya dengan cinta dan kasih sayang kepada keluarga NabiNya (ahlul bait), khususya jika dia termasuk keluarga beliau pula dari keturunan beliau yang mulia adalah terlibatnya sebagian anak-cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang mulia (Ahlul Bait/ Habaib) dalam berbagai macam penyimpangan syari’at, dan pengagungan terhadap syi’ar-syi’ar yang tidak pernah dibawa oleh al-Habib al-Mushtafa Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dan di antara syi’ar-syi’ar yang diagungkan yang tidak berdasarkan petunjuk moyang kami Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut adalah bid’ah peringatan Maulid Nabi dengan dalih cinta. Dan ini jelas merupakan sebuah penyimpangan terhadap prinsip yang agung, dan tidak sesuai dengan Maqasidu asy-Syar’I al-Muthahhar (tujuan-tujuan syari’at yang suci) untuk menjadikan ittiba’ (mengikuti) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai standar utama yang dijadikan rujukan oleh seluruh manusia dalam segala sikap dan perbuatan (ibadah) mereka.
Karena kecintaan kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengharuskan ittiba’ (mengikuti) beliau Shallalllahu ‘alaihi wasallam secara lahir dan batin. Dan tidak ada pertentangan antara mencintai beliau dengan mengikuti beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, bahkan mengikuti (ittiba’) kepada beliau merupakan inti/ puncak kecintaan kepadanya. Dan orang yang mengikuti beliau secara benar (Ahlul ittiba’) adalah komitmen dengan sunnahnya, mengikuti petunjuknya, membaca sirah (perjalanan hidup)nya, mengharumi majlis-majlis mereka dengan pujian-pujian terhadapnya tanpa membatasi hari, berlebihan dalam menyifatinya serta menentukan tata cara yang tidak berdasar dalam syari’at Islam.
Dan di antara yang membuat perayaan tersebut sangat jauh dari petunjuk Nabi adalah karena dapat menyebabkan pengkultusan terhadap beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam yang beliau sendiri tidak membolehkannya, bahkan beliau tidak ridho dengan hal itu. Dan hal lainnya adalah bahwa peringatan tersebut dibangun di atas Hadits-hadits yang bathil dan aqidah-aqidah yang rusak. Telah valid dari Rasulullahu shallallahu ‘alaihi wasallam pengingkaran terhadap sikap-sikap yang berlebihan seperti ini, dengan sabdanya:
Janganlah kalian mengkultuskan aku seperti pengkultusan orang-orang nasrani terhadap putra maryam. (HR. al-Bukhari)
Maka bagaimana dengan faktanya, sebagian majlis dan puji-pujian dipenuhi dengan lafazh-lafazh bid’ah, dan istighatsah-istighatsah syirik.
Dan perayaan Maulid Nabi merupakan ibadah/ amalan yang tidak pernah dilakukan dan diperintahkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, dan tidak pernah pula dilakukan oleh seorangpun dari kalangan Ahlul Bait yang mulia, seperti ‘Ali bin Abi Thalib, Hasan dan Husein, Ali Zainal Abidin, Ja’far ash-Shadiq, serta tidak pernah pula diamalkan oleh para Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam –Radhiyallahu ‘anhum ajma’in—begitu pula tidak pernah diamalkan oleh seorang pun dari para tabi’in, dan tidak pula Imam Madzhab yang empat, serta tidak seorangpun dari kaum muslimin pada periode-periode pertama yang diutamakan.
Jika ini tidak dikatakan bid’ah, lalu apa bid’ah itu sebenarnya? Dan Bagaimana pula apabila mereka bersenandung dengan memainkan rebana?, dan terkadang dilakukan di dalam masjid-masjid? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hal ini secara gamblang dan tanpa pengecualian di dalamnya:
Semua bid’ah itu sesat. (HR. Muslim).
Wahai Tuan-tuanYang terhormat! Wahai sebaik-baiknya keturunan di muka bumi, sesungguhnya kemulian Asal usul/ nasab merupakan kemulian yang diikuti dengan taklif (pembebanan), yakni melaksanakan sunnah Rasululullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan berusaha untuk menyempurnakan amanahnya setelah sepeninggalnya, dengan menjaga agama, menyebarkan dakwah yang dibawanya.
Dan karena mengikuti apa yang tidak dibolehkan oleh syari’at tidak mendatangkan kebenaran sedikitpun, dan merupakan amalan yang ditolak oleh Allah Ta’ala, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
Barangsiapa mengada-adakan sesuatu yang baru di dalam urusan (agama) kami ini yang bukan termasuk di dalamnya, maka ia tertolak. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Demi Allah, demi Allah, wahai para habaib (Ahlu bait Nabi)! Jangan kalian diperdayakan oleh kesalahan orang yang melakukan kesalahan, dan kesesatan orang yang sesat, dan menjadi pemimpin- pemimpin yang tidak mengajarkan petunjuk beliau! Demi Allah, tidak seorangpun di muka bumi ini lebih kami cintai petunjuknya dari kalian, semata-mata karena kedekatan kalian dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Ini merupakan seruan dari hati-hati yang mencintai dan menginginkan kebaikan bagi kalian, dan menyeru kalian untuk selalu mengikuti sunnah lelulur kalian dengan meninggalkan bid’ah dan seluruh yang tidak diketahui oleh seseorang dengan yakin bahwa itu merupakan sunnah dan agama yang dibawanya, maka bersegeralah, Beliau bersabda:
Barang siapa yang lambat dalam amalnya, niscaya nasabnya tidak mempercepat amalnya tersebut. (HR. Muslim).
Yang menanda tangan risalah di atas yaitu:
1. Habib Syaikh Abu Bakar bin Haddar al-Haddar (Ketua Yayasan Sosial Adhdhamir al-Khairiyah di Traim)
2. Habib Syaikh Aiman bin Salim al-Aththos (Guru Ilmu Syari’ah di SMP dan Khatib di Abu ‘Uraisy)
3. Habib Syaikh Hasan bin Ali al-Bar (Dosen Kebudayaan Islam Fakultas Teknologi di Damam dan Imam serta khatib di Zhahran.
4. Habib Syaikh Husain bin Alawi al-Habsyi (Bendahara Umum ‘Muntada al-Ghail ats-Tsaqafi al-Ijtima’I di Ghail Bawazir)
5. Habib Syaikh Shalih bin Bukhait Maula ad-Duwailah (Pembimbing al-Maktab at-Ta’awuni Li ad-Da’wah wal Irsyad wa Taujih al-Jaliyat, dan Imam serta Khatib di Kharj).
6. Habib Syaikh Abdullah bin Faishal al-Ahdal (Ketua Yayasan ar-Rahmah al-Khairiyah, dan Imam serta Khatib Jami’ ar-Rahmah di Syahr).
7. Habib Syaikh DR. ‘Ishom bin Hasyim al-Jufri (Act. Profesor Fakultas Syari’ah Jurusan Ekonomi Islam di Universitas Ummu al-Qurra’, Imam dan Khotib di Mekkah).
8. Habib Syaikh ‘Alawi bin Abdul Qadir as-Segaf (Pembina Umum Mauqi’ ad-Durar as-Saniyah)
9. Habib Syaikh Muhammad bin Abdullah al-Maqdi (Pembina Umum Mauqi’ ash-Shufiyah, Imam dan Khotib di Damam).
10. Habib Syaikh Muhammad bin Muhsi al-Baiti (Ketua Yayasan al-Fajri al-Khoiriyah, Imam dan Khotib Jami’ ar-Rahman di al-Mukala).
11. Habib Syaikh Muhammad Sami bin Abdullah Syihab (Dosen di LIPIA Jakarta)
12. Habib Syaikh DR. Hasyim bin ‘Ali al-Ahdal (Prof di Universitas Ummul Qurra’ di Mekkah al-Mukarramah Pondok Ta’limu al-Lughah al-‘Arabiyah Li Ghairi an-Nathiqin Biha).
sumber: Milis As-Sunnah
sumber penukilan : http://moslemsunnah.wordpress.com/2009/04/10/kalangan-habaib-serukan-untuk-tidak-merayakan-maulid-nabi/
Ini berita basi, semuanya kibulan dari Salafy Wahabi. Awas catut nama Habaib bisa kuwalat tuh yang bikin terjemah beita ini. Setiap malam di Jakarta ada acara Maulid walau pun bukan di bulan Maulid. Baca ini jadwalnya: http://u==delete==mati.wordpress.com/2010/06/01/jadwal-pengajian-habib-munzir-bulan-juni-dan-juli-2010/#more-1732
bro….nggak usah nakut2in pake hadits, mangnya yang buat hadits kamu, sehingga hny kamu ja yang paling benar dalam memahaminya. Org Islam bukan spt itu bro…Kita hny pengikut bro, kalau kamu blh ngikutin ulama’ km, mengapa org lain kamu bid’ah2kan karena ikut ulama’2 mereka? Sadar bro,,Qur’an Hadits itu bukan buatan kamu. yang tahu kebenaran sejati hny Allah semata. salam kenal.
Mau nanya mas, kl sholat tarawih bid’ah bukan?
awas Ini tipuan para wahabi ….
Kalaupun memang benar nama habaib yg disebutkan maka mereka hanya oknum … awas makar para wahabi …. dimana2 habaib itu cinta akan elahiran rasulnya …
bukan seperti wahabi yg cinta sama Raja Saudi Dajjal saudara Amerika
Saya ga percaya masa cucu2 rasulullah melarang maulid, anda aja yang kurang ilmunya.
Mengerjakan ibadah yang tidak disyariatkan oleh Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah suatu Bid’ah.. Dan setan lebih menyukai manusia yang berbuat Bid’ah daripada maksiat.. Karena ketika berbuat maksiat hamba Allah sudah tahu itu salah dan melanggar, ada kemungkinan ia bertaubat.. Sedangkan pelaku Bid’ah tidak merasa ia melakukan kesalahan, meskipun sebenarnya ia sangat berdosa melanggar Sunnah Rasul, dan kemungkinan untuk bertaubat juga kecil karena mereka tidak pernah merasa sesat.. Kecuali orang-orang yang memang diberi petunjuk oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk kembali pada ajaran Sunnah, mereka itulah orang yang beruntung..
ngerti apa nte..ingat stiap perbuatan tergantung pd niatnyaa.. emange ente tuhan apa?????? jangan sok dehhh… daripada maksiat mending sholawatan atau mauludan.. bodoh banget si luuuu…
Subhanallah… wahai hambaa allah tak usah kau sebarkan kata- kata busukmu itu.. kalau anda punya anak n anda mmperingati kelahiranya.. itu salah satu tanda anda cinta pd anak anda.. jadi so” otomatis kalau anda cinta ma Rosulullah knapa anda tak mau merayakan kelahiranya.. baca tuh surat al lahab.. abu lahab aza yang kafir, tp pd saat kelahiran rosul ia bergembira maka tiap hari senin hukuman baginya dihilangkan,.. tolong ambil maknanya ummmm…
boss.. jangan sok2kan gitu ahh.. kalau andaa sahabat nabi baru ane percaya, skrg gini za bos.. kalo ente punya anak n nte ngrayain ultah nya.. iitu tanda nte cinta ma anak nte.. tpi lo nte ga paling ga ngucapin slamat brarti nte emank gollongan orang2 pelit.. oya baca surat al lahab bos.. ben sadar..
Org2 skrg lebih takut kualat ama habibnya/kyainya padahal…
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berdusta atas namaku maka hendaknya dia mengambil tempat duduknya di neraka.” (HR. Bukhari, lihat al-Jam’u Baina ash-Shahihain, hal. 8)
Hiiii…saya mah lebih takut kualat jika berdusta atas nama Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam. Ancamannya neraka coy, ga main2.
Berikut ini adalah dalil-dalil yang menjadi dasar peringatan maulid nabi besar Muhammad sholallahu ‘alaihi wasalam:
1. Abu Bakar ash-Shiddiq
Telah berkata Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq: “Barangsiapa yang menafkahkan satu dirham bagi menggalakkan bacaan Maulid Nabi saw., maka ia akan menjadi temanku di dalam syurga.” (sumber …dari kitab anni’matul kubr…o ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)
2. Umar bin Khottob al-Furqon
Telah berkata Sayyidina ‘Umar: “Siapa yang membesarkan (memuliakan) majlis maulid Nabi saw. maka sesungguhnya ia telah menghidupkan Islam.” (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)
3. Utsman bin ‘Affan Dzun-Nuraini
Telah berkata Sayyidina Utsman: “Siapa yang menafkahkan satu dirham untuk majlis membaca maulid Nabi saw. maka seolah-olah ia menyaksikan peperangan Badar dan Hunain” (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)
bagaimana tangapan hadis2 yg di atas
Tutup blog ini mas, jaman nabi ga ada da’wah via internet… Tutup smua skolah… Ga ada tuh yg nama’a pesantren, sekolah di jaman nabi
Kalau jaman nabi lebih canggih mas, otak para sahabat lebih canggih daripada komputer,.. alquran di kepala mereka, hadits di otak mereka, tidak seperti kita dijaman ini,..
@Bung Marselo, tidakkah anda berpikir dgn otak yg jernih dan awam saja, merayakan Ultah anak kita adalah wajar karena anak kita masih hidup, nah kalo merayakan Ultah Nabi…apakah Nabi masih hidup atau sudah wafat….trus apanya yg mo dirayakan mas….mikir mas mikir…….gak usah pake dalil2 agama, pake pikiran umum saja sudah salah kaprah.
ultah itu budaya siapa ya kalo bukan budaya yahudi???
monggoo…..
bagaimana kita bisa mendidik anak2 kita untuk mencintai nabinya kalau tanoa maulid……..
saudi itu setau saya dajjal mas……tau ga kalau kerajaan itu sudah dilarang oleh rosulullah tapi kenapa masih berdiri di saudi…tanya kenapa mas….jangan pake hadist melarang maulid……
Saya sangat setuju dengan penulis (cuplikan) kolom ini. Karena sebenarnya tujuan mulianya adalah meluruskan apa2 yg selama ini belum lurus. Bagi yang lain, ada baiknya membuka hati dan membuka keikhlasan dalam belajar lebih dalam lagi (ingat wahyu yg pertama : Iqra (bacalah)).
Dan mohon maaf jika saya ingatkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam menyatakan bahwa “tidaklah aku diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlaq”.
Silahkan berdiskusi dengan santun dan penuh dengan hujjah-hujjah yang valid dan dapat diurutkan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Dan juga saya mohon maaf, buat saudara2ku yang non muslim, jika ingin berdiskusi dan menyatakan pendapat anda, silahkan pelajari mengenai Islam terlebih dahulu dan jika memungkinkan, masuklah menjadi muslim. Jangan berpendapat seasalnya saja.
Surah Al-Lahab itu isinya adalah tentang kepastian bahwa Abu Lahab dan istrinya itu akan ditempatkan ke tempat orang-orang yang merugi (neraka) dan tidak ada manfaat apapun dari harta yang dimilikinya. pesan saya, lain kali jika lagi ada pembahasan al-qur’an di tempat anda (gereja), tolong juga belajar tentang sebab2 turunnya suatu ayat atau surah dalam al-qur’an.
Terakhir, saya mohon maaf kepada saudara2 semua, bila kata2 saya tidak berkenan.
Kiranya pertikaian kata2 ini kita sudahi saja di sini, karena keutamaan yg kita cari adalah ‘Silaturrahmi’. ” … barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka dia selalu menguatkan/menyambung silaturrahmi”
assalamualaikum semua.
lebih baik kita baca kembali…asal muasal maulid nabi.apa penyebabnya.atas dasar apa.
dan jika allah SWT tidak meridhoi sesuatu.mengapa acara maulid sampai sekarang masih ada.
sebenarnya acara maulid itu untuk siapa.
apa untuk rasullullah.kekasih allah…rasullullah SAW tidak perlu.
tapi untuk kita yang sangat perlu.karna tidak sedikit barokahnya memperingati maulid untuk ummatnya.
jangan memperdebatkan sesuatu yang hanya allah yang tahu.akal kita ada batasnya..urus iman masing.
jika kita mencintai seseorang….apapu akan terjadi.begitupun mencintai allah SWT dan rasullullah.seperti maulid nabi.acara yang hanya untuk mengingatkan kita kembali sejarah kelahiran rasullullah Saw untuk kita,anak,cucu kita.
dan jka kita mengambil dari peringatan nabi isa yang di buat yahudi.itu karna mereka mencintai nabi isa.apa kita tidak boleh.apa kita harus sangat membenci tiap2 apapun dari yahudi.
jika ya…..jangan berbahasa inggris.
jangan memakai kemeja.jangan memakai celana levis….dll..tanpa anda sadar anda telah bidah………..
jadi berpikirlah…
apakah alguran yang mengikuti zaman atau zaman yang mengikuti alguran.berbicara apapun boleh..tapi ingat tiap perkataan ada pertanggungjawabanya kelak.
Sesungguhnya yg tdk mmbolehkan Maulid Nabi Saidana Muhammad Rasulullah adalah orng yg picik pikirannya seperti para golongan wahabi &syiah, Apakah ada larangan kita memuliakan Nabi???
wis..wis.. yang jelas banyak juga remaja2/ umat yang menjadi sadar karena berkah maulid. (titik)
assalamu’alaikum….
klo boleh tau, tolong ditampilkan dalil dari al-Qur’an atau dari hadits Nabi yang secara khusus melarang untuk perayaan Maulid ???
Adakah dalil yang melarang org membaca siroh Nabi di hari kelahiran beliau, atau dg membaca sholawat ???
saya tunggu jawabanx yaa, biar pemahaman saya smakin jelas….
Assalamualaikum Warohamatullahi Wabarokatuh.
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh,
Tentang Negara Arab Saudi, pandangan mereka mengenai palestina dan kebijakan luar negeri mereka yang mesra dengan amerika. Bagaimana menurut pendapat antum?
assalamualaikum ya akhi aslibumiayu…
perkenankan saya mampir si situs sampean. perdebatan yang seru dan nyaris tak berujung ..semoga akhi tetap tabah dan sabar..
menerima cercaan dari orang-2x yg pro maulidan -isro miroj an dll…
hampir semua mereka para pecinta habaib..
mereka tak rela tradisinya yg udah ratusan tahun digagat mendadak.sama sampeyan..
semoga kita semua bersabar dan semoga kita selalu diberi hidayah oleh ALLAH SWT…
Pemahaman agama sampean mirip guru ngaji ana
Assalamu’alaikum…
Piye kabare mas?
Semoga selalu sehat dan dalam penjagaan Allah Ta’ala. Aamiin….
wahai para habib lover…
apakah stempel syurga itu ada pada habib2 kalian sehingga kalian mati2an membelanya, mencium tangannya, rukuk dan tunduk padanya..walau nyata apa yang di lakukan habib kalian tidak pernah di lakukan oleh rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kalian tetap menganggapnya baik..
wahai para habib lover..
apakah ayat2 allah dan hadist nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih mulia daripada perkataan habib kalian??.
kalian mengaku cinta pada rasulullah.. tapi ketika saudara kalian ini ( yang punya blog ) mengingatkan kalian dengan alquran ..hadist2 nabi kalian malah membatahnya..malah mencelanya. semoga allah membukakan pintu hati kalian.
wahai para habib lover..
kemuliaan dari allah bukan di dapat dengan merayakan perayaan bid’ah, mencium tangan habib, memajang foto habib kalian.,.tapi kemuliaan di dapat dari taat pada perintah allah dan menjalankan sunnah rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
sami’na-waatho’na
Perayaan maulid sudah kebablasan,sampe memundurkan waktu azan isya sampe jam 8 demi membaca kitab barzanji.terlaluu…
asalamualaikum
saya setuju mas pendapat bahwa ngapain kita umat rosullullah membuat sesuatu yang barru kalau rosul ga mencontohkan..bidah itu sesat tiap kesesatan masuk neraka coy………. 😀
para sahabat juga melakukab bidah.
seperti umar melakukan tarawih berjamaah.
umar mengatakan inilah sebaik baiknya bidah.
tapi nabi tidak mengharamkan itu.
karena itu juga sesuatu yg baik.
kalau saja nabi ada mungkin juga tidak akan mengharamkan sesuatu yg baik yg bidah menurut anda sesat itu.
Weeww lebih hebat ni penhukumnya..pelaku bidah susah taubat…?
hati2 ms pelaku sirik saja bisa gampang taubat..berarti kata2 anda Makar pada
hmmm…sholawat kepada nabi adalah perintah allah..
Bukannya tiap hari kita Sholat wajib 5 waktu,sholat sunnah qobliyah/ba’diyah,sholat sunnah tahajut,sholat sunnah witir,sholat sunnah duha,dan itu ibadah yg telah dicontohkan nabi coba kita laksanakan itu tiap hari maka itu akan lebih baik daripada perayaan maulid,tahlilan yg ke 3,7,40,100,1000 yang bukan suruhan nabi tapi jelas2 ada didalam kitab weda yaitu kitab agama hindu.
serta melakukan selamatan besar2an yg membuang2 uang dan tidak dirihoi dan mubazir lebih baik kita sodaqohin sama orang miskin atau anak yatim yang sudah jelas sodaqoh maka akan sampai pahalanya,lebih baik sholat dibenerin,dikhusyuin,coba berapa rokaat ketika kita mengerjakan sholat wajib dan seluruh sholat sunnah dalam satu hari dan jika tidak pernah alpa maka berapa banyak pahala buat kita,hanya Allah yg tau.sholat itu brarti berdoa kpd Allah,ada sholawat kpd nabi… apa itu belum cukup….
apakah kamu yakin maulid itu diterima kenapa zaman nabi sendiri tidak merayakannya jika baik mungkin nabi dan sahabat akan merayakan maulid,tahlilan,syukuran,tp ternyata jelas2 tidak dilakukan oleh nabi dan sahabatnya ..
itu hanya orang golongan2 yg mengada2 saja yg pahalanya tertolak,dan sesungguhnya bi’dah itu sesat,sesat itu pasti akan masuk neraka.
lakukanlah yg sesuai Al-Quran dan sunnah.
Kerjakanlah apa yg diperintahkan oleh Allah melalui nabinya.
jangan membuat2 yg baru dan sesat agar kita menjadi muslim yg diridhoi.
carilah kebenaran jangan cuma ikut2an nenek moyang yg salah kita wajib memperbaiki jika ada kekeliruan,lihat sumber yg shahih,jgn yg dhaif.
semoga kita termasuk golongan umat Nabi Muhammad S.A.W yg benar.
Wuih hebat ya?apa kalian pernah menengok kehidupan Nabi dan sahabt?apa bener mrk g ngrayain?tau drmn?pemahaman siapa itu?imam malik aja membolehkan tuh … Ahmad bin hambal juga..
Beribadahlah sesuai Syariat yaitu ikut petunjuk Al-Quran dan Hadist jangan menambah2kan atau mengurangi…
cukup mengikuti sunnah Nabi dan Al-Quran itu sudah sangat sempurna.Jangan mencari ibadah yg tdk dicontohkan daripada kalian menyesal,sekarang kita tidak tahu dan tidak ada salahnya kita berjaga2,Dari mengerjakan yg salah/sesat/bi’dah/ibadah yg baru yg dpt menjebloskan kedalam neraka.
Kalau kita ikuti sunnahnya dan petunjuk yaitu Al-Quran maka dijamin kita tidak akan tersesat dikemudian,kembali ke yg benar itu lebih baik dr pada amalan kita tertolak justru menambah dosa besar.
Kalo maulid termasuk bid.ah yang sesat dan menyesatka’ berarti imam ibnu taymiah termasuk orang yang mendukung kesesatan tersebut. Sementara imam ibnu taymiah adalah imam yang menjadi rujukan salafi wahabi.
Masalh reebana ada hadisnya dikala 2budak berrebana ria ditaqrirkan nabi hadist e mbok delike nang ndi?
ajariii sya mas tentang sholat sunnah atw pun fardhu yg sesuai yg d contohkan Nabi SAW,,sya meyakini ini jln yg bner n slamat,,klo mas sudi mau memberi ilmu,insya Allah slmat dunia akherat..bls k nmr hp sya yg sring sms mas
padahal sudah jelas di katakan bahwa ISLAM ITU SUDAH SEMPURNA, nih QS. Al Maidah 3 : “Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu dan telah kuridhoi Islam itu sebagai agamamu.”
jadi ya sudah tidak perlu lagi ada penambahan2 ibadah, apalagi perayaan, (maulid lah, tahlilan dll), CAPEK DEH…
nih buat para penggila habib, habib itu bukan nabi apalagi tuhan, jangan di telan mentah2 ajarannya..
Mengajarkan baca tulis al-quran, mengajarkan maknanya, menyantuni anak yatim, memberi bantuan siswa/mahasiswa muslim yang tidak mampu, menyantuni tetangga yang tidak mampu, membersihkan lingkungan, mendirikan sekolah/universitas, mendirikan pusat kesehatan islam, sholat dhuha, sholat tahajud, puasa sunnah, sholat berjamaah di masjid agar masjidnya tidak kosong, mematuhi peraturan lalu lintas, bersikap ramah kkd orang lain, mentuntut ilmu pengetahuan agar umat Islam tidak ketinggalan, hemat, tidak berlebihan dalam hidup, berkarya untuk mengembangkan rekayasa teknologi, ….
wah ternyata banyak sekali amal sholeh yang dapat kita kerjakan, gak cukup waktunya untuk melakukan amal sholeh tersebut.
Tetapi kenapa kita suka melakukan hal yang tidak ada ……. ?
Bgmn tntang mmpi habib mundzir berisi larangan nabi untuk mengeluarkan kata kotor di acara maulid sebab safaat beliau tercurahkan di tempat itu? Bukannya mimpi bertemu nabi itu beenar dan habib mundzir turut melaksnakanny? Habib juga loh mas. HABIB yg karomahnya sudah bannyak masuk pembritaan dimana mana. Balas
Mas coba baca hadist tentang orang yg bermimpi tentang rasulullah…
Rasulullah bilang kalo mimpi brtmu beliau adalah asli…
Setan gak bisa menyerupai nabi
saya orang awam, yg saya mau tanya apa setan bisa menyerupai nabi dalam mimpi seseorang? terimakasih
Sungguh luar biasa pembahasannya panjang sekali mas,
Tp tetap saya cinta maulid dan solawat yang mas bilang bid’ah itu,saya selalu terharu kl mendengar solawat dan pembacaan maulid nabi…
serasa beliau saw ada di dekat saya,tanpa maulid saya akn lupa perjuang’an beliau saw yang saya tau dulu nabi saya muhamad saw siapa beliau,gmn ahlaknya saya tidak tau tp semenjak ada maulid saya setidaknya tau siapa kekasih alloh itu,kl alloh saja cinta kepada beliau knp acara yang kami lakukan untuk sekedar mengingt kembali siapa beliau itu di larang dan alhamdulilah saya blm pernh liat org terkena azab karena melakukan maulid nabi,dan sungguh tidak mungkin alloh meng azab org yang mengeluh-eluhkan kekasihnya…
seperti ayah yang suka kl ada tetangga atw orang lain yang mengeluh-eluhkan anknya karena anknya lucu,ga mungkin ayahnya membenci org tersebut dan kl pun seandainya kata mas rosulloh saw tidak suka org yg mengagung2 kan beliau apa beliau saw akn membencinya?sedangkan rosulloh saw tidak pnya sifat membenci!!
wajarlah om kalau sahabat tidak merayakan maulid, lah wong mereka bertemu dan berinteraksi setiap hari dan setiap saat dgn rasullullah.. trims..
ulama warasatul ambiya mas dan habaib itu masih keturunan nabi ..
jadi ente jangan seenaknya bicara.
dan mungkin masbro hanya berguru dengan satu guru saya jadi hanya berpatukan pada satu faham yg hanya itu itu saja .
bukannya maulid itu syafaat ya? tolong penjelasannya biar saya lebih paham
Peringatan maulid dan tahlilan menurut ku sich sah2 aja . Yg terpenting kita pny niat mengagungkan rosul dan krn allah kita melakukan smua itu .
Memang tdk ada di jaman rosululloh atau sahabat nya. Tp Tdk ada tuch hadist yg melarang memperingati maulid dn perkara ini memang baru (bid ah) tp bid ah khasanah .
Hp yg saya pakai pun bid ah . Apakah haram hukum nya kita atau anda memakai hp?
tolong dong di share hadist yg terang2an mengharamkan maulid???
jgn cuma memberi hadist yang isinya menyebutkan tidak ada yg melakukan maulid.
saya setuju tidak boleh ada bid’ah, tapi dalam hal tauhid, fiqih, akidah dan syariat islam.
sedangkan maulid hanya sekedar acara untuk memperingati saja, bukan termasuk peribatadatan dan akidah dalam beribadah..
di dalam acara maulidm kita membaca Al-Qur’an, saling ingat mengingatka, saling berbagi cerita keteladanan rasullullah dan berdoa, dll. trims..
Akeh kang apal Qur’an Haditse # Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe dak digatekke # Yen isih kotor ati akale
Di Radio Bandung ada ustaz yang mengatakan bahwa coba kemukakan dalil yang memerintahkan tahlilan, mauludan. Kalau ada dalilnya akan diberi hadiah satu juta rupiah.
Dijawab oleh ustaz lain: Silahkan kalau ada dalilnya yang melarang tahlilan atau mauludan akan diberi hadiah 10 juta rupiah hahaha rame.
Abu lahab yang memperingati mauludan ketika nabi baru dilahirkan dengan memerdekakan hambasahayanya Syuaibah dan menyembelih kambing di dekat ka’bah maka para ulama mengatakan dalam hadits sohih bahwa rasulullah bersabda bahwa tiap hari senin Abu lahab mendapat keringanan siksaan dibebaskan dari siksaan dan dari jari jarinya keluar air untuk diminumnya.
Abu Lahab yang kafir mendapat keringanan siksaan apalagi kita yang islam mengadakan mauludan.Para Habaib yang merayakan mauludan lebih banyak.
habaib yang melarang itu sebagian terkecil. Tidak apa-apa.
Mauludan itu termasuk kepada amalan yang mubah karena tidak ada nash yang melarangnya dan tidak ada nash yang memerintahkannya. Jdi boleh(mubah) bahkan bisa sunat karena didalamnya ada tausiah bahkan jadi wajib.
Tetapi kalau kita gali dari AlQur’an maupun hadits itu ada dalilnya bahkan oleh para ulama dalilnya itu disusun menjadi sebuah buku. Silahkan cari
pengen ketawa baca balasan anda tentang keringanan siksaan abu lahab.
diambil intisarinya dong mas bahwa Rasulullah memberi hormat kepada siapa pun yang bersuka cita akan kelahirannya,jangan diambil benang kalau kita mengikuti ajaran abu lahab.
mencintai Rasul, bersuka cita atas kelahirannya bukan ajaran abu lahab, itu adalah kewajiban setiap kaum muslim.
memang kenapa jika rasa cinta kita tidak bisa sebesar cintanya para sahabat Baginda Rasululloh ?
lantas kita tidak boleh berusaha mencintai Beliau?
jangan minta orang lain membuka mata dan sadar terhadap apa yang engkau percaya jika anda sendiri tidak bisa berpikir terbuka untuk menerima kebenaran.
silahkan di sanggah ataupun dibantai pendapat saya.
Bismillah..semoga Alloh memberi anda kecerahan berfikir.
ustadz wahabi,memang ente hidup dizaman nabi muhammad saw,para sahabat,& para thobi’in.mana dalilnya jika ente & keluarga ente hidup dizaman beliau.
ente ga bakalan masuk islam klo ga ada jasa2 walisongo dan habaib di indonesia.
ilmu agama mereka sangat jelas & turun temurun sampai sekarang.nah klo ente pake ilmu kodok loncat & ilmu bajing loncat demi menguntungkan urusan ente/golongan ente sendiri biar disebut orang hebat alias ustadz dunia ente.
jgn menyesatkan umat islam mas wahabi,anda telah memfitnah para habaib.
klo mereka menuntut secara hukum,apakah anda siap dengan fitnah2 anda di blog ini.pikir tong
anak betawi, jgn ngaku anak betawi kalau masih oon, Awi, kalau ibadah itu harus ikhlas dan sesuai contoh nabi, bukan sesuai selera masing2 atau tidak juga mnrut habib, ajengan, ustadz, kok sempet2 ngelakuin ibadah dari orang yg ga jelas?
@Anak betawi,tolong dong kasih tw sejarahnya wali songo…..
jangan yang didenger dari mulut k mulut aja……
Ad buku atau ap gitu…..
Imam yang 4 aja banyak kitab2nya…….
Kitab2nya walisongo ad gak ya?
Simpel aja….
Ada peringatan Maulid nabinya saja banyak yang tak tau perjuangan dan kehidupan nabinya…
Apalagi bila tak ada peringatan Maulid Nabinya…
Artinya : Orang yang tidak menginginkan atau melarang memperINGATi maulid nabinya..
Orang tersebut tidak menginginkan kehidupan dan perjuangan Nabinya diketahui Umatnya…
Ingin hilangkan sejarah nabinya,,,!
Siapa orang tersebut///!!!???
Tidak ada perayaan kelahiran atau kematian menurut ajaran nabi, terlebih dalam perayaan tersebut ada musik yang diharamkan Allah dalam Al-Quran.
Jalankan saja sunnah nabi dan sunnah sahabat, maka setiap hari rasa cinta kita terhadap Allah, nabi dan sahabat akan semakin kuat, percayalah itu sangat mudah, sederhana dan menyenangkan.
Lakum diinukum wa liyadiin…..
klo maulid bid’ah krna gk ada di zaman nabi..
ente apa donk habaib wahabi..
sluruh tubuh ente tu bid’ah krna ente gk ada di zaman nabi..pikir..!!!
Nabi aja g bagi bidah….knp nt lancang bagi bidah ????
Dah pasti ini situsnya wahabrot!!
Hati-hati kalau jadi pengikut Habib mas, karena Habib sunnah yang sebenarnya justru mereka sangat bertanggung jawab menegakkan sunnah, dan berhati-hati menggunakan gelarnya.
Kalau dari cara mas komentar kami bisa menerka jika Habib yang jadi panutan mas adalah Habib sufi (atau jangan-jangan malah Habib Syi’ah).
Kita hanya boleh taqlid pada nabi dan para sahabat, tidak ada perintah taqlid pada Habib, gak usah takut kuwalat meninggalkan ajaran Habib.
Takutlah dengan ancaman neraka yang dijelaskan nabi tentang golongan yang di luar golongan selamat sebagaimana dijelaskan nabi.
jujur saya hanya bisa tersenyum setelah membaca tulisan ini.
bagi saya ini seperti anak kecil yang cuma bisa menuliskan apa yang ada di benaknya aja tapi tetap saja isinya anda tahu sendiri sebatas apa pengetahuan anak kecil.
jadi kita abaikan saja dan anggap si kecil lagi belajar mengarang bebas dan kalau perlu kita beri hadiah permen atau coklat agar dia senang hehehe……
Assalamu’alaikum wr wb
Saya mau tanyakan bagaimana dengan Mushaf Al-Qur’an yang ada pada saat ini, yang mana pada zaman Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya Nabi Muhammad SAW tidak mencontohkan dalam bentuk Mushaf yang tersusun rapi hingga saat ini.
Dan menurut sejarah yang saya baca Mushaf Al-Qur’an yang tersusun rapi hingga saat ini dibuat setelah Nabi Muhammad SAW wafat oleh Khalifah Ustman bin Affan r.a atas pertimbangan dan persetujuan para Khalifah lainnya pada saat itu.
“Penulisan (pencatatan dalam bentuk teks) ayat-ayat al-Qur’an sudah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Kemudian transformasinya menjadi teks yang sudah dibundel menjadi satu seperti yang dijumpai saat ini, telah dilakukan pada zaman khalifah Utsman bin Affan”. (https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur'an).
Dan juga ada penambahan dari segi tanda-tanda bacaan (agar mudah dibacanya oleh seluruh umat), hukum bacaannya (hukum tajwid), dan terjemahan masing-masing negara (agar seluruh umat dapat memahami isi kandungan Al-Qur’an dan mengamalkannya).
Mengutip hadist riwayat Ibnu Abi Dawud dalam Al-Mashahif, dengan sanad yang shahih:
“ Suwaid bin Ghaflah berkata, “Ali mengatakan: Katakanlah segala yang baik tentang Utsman. Demi Allah, apa yang telah dilakukannya mengenai mushaf-mushaf Al Qur’an sudah atas persetujuan kami. Utsman berkata, ‘Bagaimana pendapatmu tentang isu qira’at ini? Saya mendapat berita bahwa sebagian mereka mengatakan bahwa qira’atnya lebih baik dari qira’at orang lain. Ini hampir menjadi suatu kekufuran’. Kami berkata, ‘Bagaimana pendapatmu?’ Ia menjawab, ‘Aku berpendapat agar umat bersatu pada satu mushaf, sehingga tidak terjadi lagi perpecahan dan perselisihan.’ Kami berkata, ‘Pendapatmu sangat baik’.” ”
Jadi pertanyaan saya adalah
Apakah yang dilakukan oleh para Khalifah kita adalah tergolong sesuatu yang baru dalam urusan agama Islam yang telah menyusun Mushaf Al-Qur;an dengan baik dan rapi walaupun isi Mushaf Al-Qur’an adalah Benar Firman Allah SWT yang telah disampaikan/diwahyukan untuk Baginda kita Nabi Muhammad SAW ?
Mohon Penjelasannya……
Dan Mohon maaf bila ada kata yang salah dalam pengetikan dari pertanyaan saya, dan juga kata yang kurang berkenan di hati anda maupun dihati para pembaca.
Wasallamu’alaikum wr wb
Assalamu’alaikum wr wb
Maaf, untuk sejarah Al-Qur’an saya sudah pelajari dan saya pahami dan yang anda posting pun sama dengan yang saya baca dari beberapa sejarah Al-Qur’an yang ada.
Jadi pertanyaan saya belum dijawab
Apakah yang dilakukan oleh para Khalifah kita adalah tergolong sesuatu yang baru dalam urusan agama Islam yang telah menyusun Mushaf Al-Qur;an dengan baik dan rapi walaupun isi Mushaf Al-Qur’an adalah Benar Firman Allah SWT yang telah disampaikan/diwahyukan untuk Baginda kita Nabi Muhammad SAW ?
Dan jika jawabannya adalah sama seperti yang anda kutip sebelumnya dan atau dari para komentar yang sudah bertanya.
Misalnya (ini dikutip dari jawaban anda dari beberapa para komentar) :
1). Terimakasih mas yunus,. pertanyaan yang bagus dan bermanfaat,.
Rasulullah memerintahkan kita untuk mengikuti SUNNAH RASULULLAH,.
Apakah setelah perintah untuk mengikuti SUNNAH RASULULLAH ada perintah lain?
YA, Ada,. yaitu perintah Rasulullah untuk mengikuti SUNNAH KHULAFAURRASYIDIN,.
Dan yang memberikan tanda titik pada ayat Alquran adalah ALI BIN ABI THALIB, dan beliau termasuk khulafaur rasyidin,.
Jadi apa yang dilakukan Ali termasuk SUNNAH RASULULLAH yang wajib kita yakini kebenaranya,..
2). wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh,.
Sejak jaman sahabat Ali bin Abi thalib,.
Bahkan di jaman Rasulullah, tulisan arab itu tidak ada tanda titiknya, jadi huruf ba,ta,tsa,nun, itu sama saja,.
Sudah diberi harakat saja banyak kaum muslimin yang tidak bisa baca tulisan arab, bagaimana kalau tidak ada tanda titiknya?
Itulah hebatnya para sahabat,.. mereka bisa membaca tulisan arab, walaupun tidak ada harakat dan tanda titiknya,..
Makanya jika ingin selamat, ikutilah pemahaman para sahabat,. sebab itu SATU-SATUNYA JALAN KESELAMATAN
3). Terimakasih pak,
Apa yg dilakukan oleh para sahabat, tepatnya di jaman Ali bin abi thalib, itu bukanlah bidah, itu adalah sarana utk mempermudah kaum muslimin dalam membaca alquran,
Sebagaimana pembagian hukum menjadi sunnah,makruh, ini juga tidak diajarkan oleh rasulullah, tapi ini dijabarkan oleh para ulama,
Rasulullah tidak mengajarkan ilmu nahwu,sharaf,usul fikih,musthalah hadits,
Semua itu dilakukan untuk memudahkan agar kaum muslimin tidak kesulitan dalam membaca alquran,
Dan ini pula membuktikan para sahabat itu orang yang pandai, orang pilihan, tanpa harakat,tanpa titik , tapi bisa terbaca,
Anda bisa membayangkan, huruf ba,ta,tsa,nun, itu semuanya tdk ada titiknya, bagaimana cara membedakannya jika tidak bertitik ?
Jika jawabannya sama dengan diatas (sekiranya bisa ada jawaban yang lain selain diatas), maaf jika saya mau kaitkan dengan Maulid dan Tekhnologi yang ada saat ini.
Mohon maaf saya bertanya lagi beberapa pertanyaan lagi dari komentra hasil jawaban point diatas :
1). Saya setuju dengan jawaban yang pertama pada saat zaman itu, dan pertanyaan saya selain mengikuti SUNNAH KHULAFAURRASYIDIN sunnah siapa lagi yang mesti diikuti untuk menjawab bid’ah atau tidak pada zaman sekarang. Sedangkan para guru/ulama yang ada berbeda pendapat tentang Maulid. Nabi Muhammad SAW tidak mengajarkan kebencian apalagi sampai mencaci maki bahkan dengan yang non muslim (soalnya kalau saya perhatiin dari hasil para komentar yang bertanya saling berdebat). Saya hanya dapat mendo’akan semoga kita semua, para guru/ulama dan para muslimin seluruh belahan dunia ini (baik yang suka Maulid ataupun tidak) mendapat ampunan, taufik dan hidayah dari Allah SWT.
Untuk tekhnologi (media electronik : seperti lampu, mickrofron, sound system (salon/spiker aktive), pesawat, kapal (kecuali perahu), mobil, motor, Piano, Gitar, Robotik, TV, Radio, Internet, komputer, HP, BB, Iphone, Ipad, Android, dll, media cetak seperti Buku, Majalah, Koran (kecuali catatan dari batu, dedaunan, buah dan kulit binatang pada saat itu), dll, dan media sosial BBM, Yahoo, Goggle, Facebook, twiter dll) yang ada saat ini bagimana dan di zaman Nabi tidak ada dan tidak dicontohkan oleh Beliau dan para KHULAFAURRASYIDIN pun tidak demikian?
Sebab tekhnologi pada umumnya banyak ditemukan oleh non muslim dan bisa dikatakan tekhnologi adalah budaya dari asing (non muslim). Dimana kita tidak boleh meniru ataupun memakai budaya yang bukan budaya muslim dan pada kenyataannya dan tidak dapat di pungkiri kita telah, pernah dan bahkan memakainya sampai saat ini?
2). Untuk jawaban yang kedua saya juga setuju, namun apakah ada yang salah dari hasil penemuan terbaru baik itu Maulid maupun Tekhnonogi? Jika kita bandingkan yang memperingati Maulid itu adalah penemuan dari umat muslim sedangkan Tekhnologi yang ada sampai saat ini pada umumnya ditemukan oleh non muslim?
Hanya Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Pencipta, dan apa-apa yang telah manusia temukan itupun atas kehendak Allah SWT karena Allah menciptakan segala sesuatu pasti ada manfaatnya dan tidak sia-sia, dan kita bisa bijak dalam menyikapinya. Dan saya berdo’a semoga apa-apa yang ada di langit dan di bumi ini beserta segala isinya bisa kita ambil dengan bijak dan semoga kita semua dalam lindungan dan keridhoan Allah SWT dalam menyikapinya.
3). Untuk jawaban yang ketiga juga saya sangat setuju,” Apa yg dilakukan oleh para sahabat, tepatnya di jaman Ali bin abi thalib, itu bukanlah bidah, itu adalah sarana utk mempermudah kaum muslimin dalam membaca alquran”.
Bagaimana dengan yang memperingati Maulid dan pengunaan Tekhnologi itu juga sebagai sarana untuk mempermudah syiar agama Islam agar umat muslim khususnya dapat mengerti Islam lebih dekat tentunya dan syiar untuk non muslim pada umumnya mungkin dengan melihat, mendengarkan secara langsung ataupun tidak langsung bahkan membaca di berbagai media misalnya, bisa membuat keyakinan orang tersebut (non muslim) mengerti Islam dan akhirnya memeluk agama Islam.
Anda mengatakan “Sebagaimana pembagian hukum menjadi sunnah,makruh, ini juga tidak diajarkan oleh rasulullah, tapi ini dijabarkan oleh para ulama,
Rasulullah tidak mengajarkan ilmu nahwu,sharaf,usul fikih,musthalah hadits,
Semua itu dilakukan untuk memudahkan agar kaum muslimin tidak kesulitan dalam membaca alquran”
Bagaimana dengan yang memperingati Maulid oleh para ulama, semua itu dilakukan untuk memudahkan syiar Islam agar kaum muslimin lebih cinta lagi kepada Nabi Muhammad SAW dan mencontohkan sauriteladan Beliau dan syiar untuk orang non muslim agar mengenal sosok Nabi Muhammad SAW.
Ini ada dan sudah kejadian, banyak orang non muslim tinggal di samping-samping sekitar Masjid dan pada saat acara Maulid banyak orang non muslim setalah mendengarkan ceramah di acara Maulid tersebut dia mengenal Islam dan diapun memeluk agama Islam.
Dan mudah-mudahan ini adalah salah satu sarana untuk mensyiarkan Islam dan semoga Allah meridhoinya.
Mohon Jawaban Pertanyaan saya yang utama dijelaskan, berikut 3 pertanyaan tambahannya diatas?
DEMI ALLAH dengan saya bertanya disini tidak ada maksud untuk berdebat dan atau saling membenci satu sama lain, melainkan curahan hati sebagai umat muslim yang intinya satu keyakinan walaupun berbeda pandangan dan dalam menyikapinya.
Pribahasa saya Insya Allah bermakna :
“Allah menciptakan indahnya warna dengan berbeda-beda dan jika warna itu saling menyatu maka akan terlihat lebih indah seperti Pelangi”.
Mohon maaf bila ada kata yang salah dalam pengetikan dari pertanyaan saya, dan juga kata yang kurang berkenan di hati anda maupun dihati para pembaca.
Semoga kita semua umat muslim seluruh belahan dunia ini, menjadi umat Nabi Muhammad SAW dan diterima di surganya Allah SWT.
Amin…..amin…..ya Rabbal ‘alamin………..
Assalamu’alaikum wr wb
Saya setuju dengan postingan anda, dan yang anda postingkan juga bisa berbalik kepada anda.
Dan dari tiga pertanyaan tambahan saya ada satu yang rasanya belum dijawab ?
Yaitu bagaimana dengan Tekhnologi. Saya ulang kembali petikan pertanyaaan saya.
Untuk tekhnologi (media electronik : seperti lampu, mickrofron, sound system (salon/spiker aktive), pesawat, kapal (kecuali perahu), mobil, motor, Piano, Gitar, Robotik, TV, Radio, Internet, komputer, HP, BB, Iphone, Ipad, Android, dll, media cetak seperti Buku, Majalah, Koran (kecuali catatan dari batu, dedaunan, buah dan kulit binatang pada saat itu), dll, dan media sosial BBM, Yahoo, Goggle, Facebook, twiter dll) yang ada saat ini bagimana dan di zaman Nabi tidak ada dan tidak dicontohkan oleh Beliau dan para KHULAFAURRASYIDIN pun tidak demikian?
Sebab tekhnologi pada umumnya banyak ditemukan oleh non muslim dan bisa dikatakan tekhnologi adalah budaya dari asing (non muslim). Dimana kita tidak boleh meniru ataupun memakai budaya yang bukan budaya muslim dan pada kenyataannya dan tidak dapat di pungkiri kita telah, pernah dan bahkan memakainya sampai saat ini?
Jika kita bandingkan yang memperingati Maulid itu adalah penemuan dari umat muslim sedangkan Tekhnologi yang ada sampai saat ini pada umumnya ditemukan oleh non muslim?Jika kita bandingkan yang memperingati Maulid itu adalah penemuan dari umat muslim sedangkan Tekhnologi yang ada sampai saat ini pada umumnya ditemukan oleh non muslim?
Maaf bila saya ajukan pertanyaan satu lagi.
Apakah anda adalah tergolong orang yang memakai Tekhnologi yang saya sebutkan diatas,
Bila iya bagaimana anda menyikapinya, bila tidak mengapa anda secara tidak sadar menggunakannya dan anda mengatakan :
“Jadi, perbuatan sahabat yang tidak diingkari oleh sahabat lainnya, itu menjadi ijma sahabat, dan ijma sahabat itu adalah DALIL, wajib kita ikuti,. jadi apa yang dilakukan oleh para sahabat itu bukan termasuk BIDAH, walaupun itu perkara baru, karena Rasulullah sendiri sudah merekomendasikan untuk mengikuti tiga generasi, yaitu sahabat,tabiin dan tabiut tabiin, mereka itulah yang disebut sebagai salafus shalih,..Jadi, perbuatan sahabat yang tidak diingkari oleh sahabat lainnya, itu menjadi ijma sahabat, dan ijma sahabat itu adalah DALIL, wajib kita ikuti,. jadi apa yang dilakukan oleh para sahabat itu bukan termasuk BIDAH, walaupun itu perkara baru, karena Rasulullah sendiri sudah merekomendasikan untuk mengikuti tiga generasi, yaitu sahabat,tabiin dan tabiut tabiin, mereka itulah yang disebut sebagai salafus shalih,..”
Padahal Tekhnologi itu pada umumnya ditemukan oleh orang non muslim. Tapi kenapa kita terus menggunakannya? Ketimbang orang yang memperingati Maulid yang ditemukan oleh umat muslim. Walaupun itu adalah perkara yang baru (Maulid dan Tekhnologi) dan kenapa Tekhologi tidak dikatakan Bid’ah ketimbang Maulid?
Saya berdo’a ;
Ya Allah hamba memohon dan petunjuk-Mu atas segala apa yang terjadi di dunia ini. Karena Engkaulah satu-satunya tempat hamba memohon pertolongan dan Engkaulah satu-satunya Yang Maha Benar dari manusia yang Engkau Ciptakan. Dan jauhkan kami dari neraka atas perkara ini, dan jadikanlah kami umat Nabi Muhammad SAW dan tempatkan kami di syurga-Mu ya Allah.
Wasallamu’alaikum wr wb
setuju banget dengan artikel ahlus sunnah versi salafiyah yg murni alqur’an dan sunnah nabi saw….
juga jawaban dari admin atas bantahan /kritikan yg berdasarkan dalil dalil yg dhaif maupun tausiyah yg dhaif….
semoga kita termasuk golongan orang orang islam yg mengikuti salafus sholih dan golongan orang orang islam yg berjalan mendekati Alqur’an dan Sunnah nabi saw.,
bukan golongan orang orang yg menjauhi /meninggalkan Alqur’an dan Sunnah nabi saw., Aamiiieen…
Yg saya heran, knp org2 pencinta bid’ah ngomong nya kasar dan jorok,apakah memang bgtu sikap seorang islam, atau yg komen itu org syi’ah atau malah org kafir.
Mudah2an ini jd pelajaran bg ygberfikir..
Jika emang ini perkataan habaib, bisa beritahu saya siapa nama habaib nya.?
Dan tinggal dimana.?
Jangan berdusta demi melancarkan pemahaman buntu kalian, jika ini tdk terbukti benar, maka ini adalah fitnah atas nama habaib, astagfirullah
Alhamdulillah sangat bermanfaat, semoga banyak yg tersadar dari mimpinya, bermimpi dan menyangka telah beribadah/berbuat yg sebaik2nya menurut persangkaan sendiri,
membaca komentar dari artikel ini, banyaknya org yg menentang menyanggah dalil, membuktikan bidah ini sangat mengakar dan org yg mengingkari maulid malah dianggap meninggalkan sunnah, menegakkan sunnah dalam islam itu dianggap aneh dan terasing
Kepada penulis ana ucapkan jazakallahu khoir atas pencerahan dan pemaparan yang sangat lengkap. Semoga Allah azza wajalla menambah ilmu antum
Wah.mas agus suherman ni.gak ngerti mana yang urusan akhirat dan dunia.kt nabi,dlm urusan dunia(teknologi)kalian lebih tau.
tp urusan agama,wajib kalian ikut nabi.
diperdalam lagi ilmunya mas agus.admin,teruskan dakwa nya.banyak umat yang belum tau mana sunnah dan mana bid’ah.
Saya ngerasain sendiri mas admin.say jg berasal dr keluarga ahlul bid’ah.
dulu ketika saya jelaskan malah saya yang dibilang sesat.tp tak apa l.
yang penting tanggung jawab saya untuk menyampaikan kebenaran sudah lepas.
dan saya terus berdoa.
semoga allah memberi kami sekeluarga hidayah nya.
karena hidayah adalah milik allah.manusia hanya menyampaikan